Friday, May 13, 2016

Ujian Praktik Sekolah merupakan bagian dari seluruh rangkaian Ujian Sekolah yang akan digunakan untuk menilai kompetensi peserta didik mengenai suatu mata palajaran yang diujikan secara praktik langsung. Ujian praktik ini juga merupakan rangkaian dari ujian akhir siswa kelas VI yang disikapi secara serius oleh para siswa. Persiapan matang dilakukan untuk menghadapi ujian ini. Bukan hanya ujian nasional maupun ujian sekolah yang menjadi penentu kelulusan siswa. Nilai ujian praktek pun punya andil dalam menambah nilai untuk kelulusan maka tidak boleh dianggap remeh.

Ujian praktek IPA di SDN Inpres Waworada kali ini membahas langsung tentang Tanaman Yang Hemat Air. Seluruh siswa kelas VI sudah mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam praktek ujian sekolah ini, di antaranya adalah ember/pot, polibek atau sejenisnya, pipa yang berukuran 50 cm, pupuk organik ( kotoran hewan ) tali rafia, tanaman tertentu yang hidup sesuai ukuran pot serta tanah yang subur. Persiapan awal dalam melakukan kegiatan ini adalah Mencampur tanah - Pupuk Organik, Menyusun / mengatur media, Menanam Tanaman, Menyiram Tanamdan terakhir merawat tanaman.

Dari hasil analisa guru pembimbing praktek sekaligus pencetus ide dari kegiatan ini yaitu Pak Surdin, S.Pd  " tujuan melakukan kegiatan praktek ini dapat menghemat kebutuhan air akan tanaman-tanaman yang kita tanam terutama dalam menghadapi musim kemarau mendatang". Selain dalam menghemat air, pada percobaan praktek kali ini kita dapat menghemat waktu dalam penyiraman tanaman yang kita tanam dalam pot, seperti kiranya pemberian air yang biasa diberikan setiap hari ternyata dengan melakukan hal ini kita dapat menyitram tanaman kita seminggu sekali bahkan dua minggu sekali.

Berikut merupakan foto tahap awal kegiatan sampai dengan tahap penilaian ujian praktek ujian sekolah :
















































Wednesday, May 4, 2016


Pendidikan di Indonesia pada umumnya tidak asing dengan Istilah gonta-ganti kurikulum dan bahkan pengkajian ulang kurikulum 2013 sempat menuai polemik sehingga banyak sekolah memilih untuk kembali menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2016. Sejak Indonesia merdeka, ternyata sudah ada 10 kurikulum yang pernah berlaku dalam sistem pendidikan di Tanah Air. Berikut ini merupakan rangkuman sejarah perubahan kurikulum yang saya dirangkum dari berbagai media sepanjang masa orde baru....

Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 lahir pada zaman orde baru. Tujuan dari penerapan kurikulum ini, yakni pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Oleh sebab itu, muatan materi pelajaran bersifat teoritis, dan tidak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan.

Kurikulum 1975
Pada kurikulum ini, setiap satuan pelajaran dirinci mengenai tujuan instruksional umum (TIU), tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975 menekankan pendidikan lebih efektif dan efisien.

Kurikulum 1984
 Kurikulum 1984 mengutamakan pendekatan proses, walaupun faktor tujuan tetap menjadi hal yang penting. Siswa ditempatkan sebagai subjek belajar, sehingga melakukan aktivitas, seperti mengamati, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Pembelajaran tersebut sering disebut model cara belajar siswa aktif (CBSA).

Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Pengembangan kurikulum 1994 merupakan hasil upaya untuk memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Tetapi, hal tersebut justru menimbulkan banyak kritik. Pasalnya, beban belajar siswa dinilai terlalu berat.

Itulah ringkasan sejarah perubahan kurikulum yang dapat saya rangkum, kurang lebihnya saya tidak tahu pasti karena saya sendiri bukan kalangan orang-orang dari dunia pendidikan. :D

DAPODIKDASMEN

LAPOR DANA BOS

CEK NISN

RUMAH BELAJAR

PADAMU NEGERI

GET UPDATE VIA EMAIL
Berlangganan artikel via email!

OPS SDN INPRES WAWORADA

POSTINGAN LAINNYA