Wednesday, August 31, 2016


Pembinaan guru merupakan salah satu fungis dari manajemen SDM Pendidikan. Manajemen SDM Pendidikan adalah proses pemberdaya personil, khusnya pendidik dan tenaga kependidikan untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan formal secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia menjadi hal yang sangat dominan dalam proses pendidikan, hal ini juga berarti bahwa dalam mengelolah SDM adalah merupakan bidang yang sangat penting dalam melaksanakan proses pendidikan/pembelajaran di sekolah. Maka dari itu SDM di bidang pendidikan harus benar-benar dikelolah dengan baik dan benar.

Pembinaan guru sangatlah penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pembinaan guru selama ini adalah dari kepala sekolah dan pengawas. Sebagai contoh ; sibuknya kepala sekolah menerima tamu, masalah administrasi dan keuangan sering kinerja guru di kelas tidak terpantau. Pengawas pun jarang memantau ke kelas dengan berbagai alasan. Pengawas tampaknya belum menyadari bahwa pembinaannya sangat berarti dalam meningkatkan kinerja guru. Membina guru hanya lewat kehadiran di waktu rapat untuk berceramah tidak akan banyak meningkatkan kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka dari itu diadakanlah Sosialisasi pembinaan guru. Sosialisasi pembinaan guru tersebut dihadiri oleh guru-guru Se Gugus SD II Kec. Langgudu yang bertempat di SDN Inpres Waworada ; Rabu, 31 Agusutus 2016. Besar harapan, semoga kedepannya Guru-guru yang bernaung di Gugus SD II Kec. Langgudu makin profesional, menjadi guru yang hebat serta menjadi panutan bagi semua orang. Aminnnn.....







"Sebuah negara tidak akan tumbuh besar, jika Guru di negara tersebut tidak tumbuh besar. Sebuah negara tidak akan sejahtera, jika Guru mereka tidak sejahtra. Kehebatan sebuah Negara tergantung kehebatan guru mereka. Tetap semangat guru-guruku dalam membangun dan menciptakan generasi muda yang lebih baik untuk masa depan negara kita tercinta ( INDONESIA )"

Tuesday, August 30, 2016


Pada hari Senin, 29 Agustus 2016 berlangsung kegiatan Sosialisasi sikat gigi dan cuci tangan pakai sabun di SD NEGERI INPRES WAWORADA. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk keaktifan UPT Puskesmas Langgudu dalam mengkampayekan hidup sehat dan hal itu disambut baik para guru dan murid. Sebab selain mendapatkan pelajaran tentang pentingnya menyikat gigi dan cara cuci tangan yang baik, mereka juga mendapatkan kesempatan untuk dapat mempraktekkan cara sikat gigi dan cuci tangan dengan baik dan benar. 
"Yang terpenting dalam menyikat gigi yang baik adalah dengan gerakan lembut dan memutar. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Untuk bagian dalam, gosok dengan posisi tegak. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri, dan pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut," Terang Salah satu petugas dari UPT Puskesmas Langgudu saat melakukan Sosialisasi. 
"Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan kebersihan dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai mikroorganisme sebagai sumber penyakit. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit, hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi pembawa mikroorganisme dan menyebabkan mikroorganisme berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas, dan lain sebagainya)."
 Penyuluhan diberikan kepada 30 orang siswa-siswi SD Negeri Inpres Waworada dari siswa kelas I hingga kelas VI. Adapun tujuan dari kegiatan penyuluhan ini secara umum adalah agar seluruh siswa-siswi SD Negeri Inpres Waworada dapat mengetahui manfaat mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar. Sedangkan secara khusus tujuan kegiatan ini adalah agar siswa-siswi SD Negeri Inpres Waworada dapat menyebutkan pengertian cuci tangan dan gosok gigi yang benar, dapat menyebutkan tujuan cuci tangan dan menggosok gigi, dapat menyebutkan waktu mencuci tangan dan menggosok gigi yang tepat dan dapat mendemonstrasikan kembali cara mencuci tangan yang benar. Sehingga pada akhirnya diharapkan siswa-siswi di SD Negeri Inpres Waworada  memiliki kesadaran akan perilaku bersih dan sehat sejak dini untuk menurunkan angka kesakitan (mordibitas) dan angka kematian (mortalitas).







Tuesday, August 23, 2016



Cara atau panduan aplikasi PMP atau penjamin mutu pendidikan yang saat ini sudah terkoneksi pada database dapodik sekolah, sehingga dalam cara penggunaan aplikasi PMP dan penginputan data PMP menjadi lebih mudah, dengan syarat isian kuestioner jumlah koresponden PMP Siswa Sekolah Dasar minimum 10 per kelas (di utamakan kelas 4-6) Guru SD minimum 1 guru pertingkat kelas Guru SMP minimum satu guru permata pelajaran. 

Komite sekolah minimal satu orang dan perwakilan orang tua siswa satu orang tiap tingkat kelas. Peta Mutu Rekomendasi Program Intervensi Pembangunan Pendampingan dan penguatan Monitoring dan Evaluasi Pelatihan terkait peningkatan peningkatan peningkatan aspek mutu, Instrumen Penjaminan Mutu Pendidikan merupakan alat   yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam pemetaan mutu pendidikan. Instrumen terdiri dari ratusan   komponen pertanyaan yang diisi oleh kepala sekolah,  guru, siswa, pengawas, dan komite  pendidikan. Instrumen ini mewakili   aspek-aspekyang ada pada Standar Nasional Pendidikan yaitu:
1. Kempetensi Lulusan
2. Isi
3. Proses
4. Penilaian
5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
6. Pengelolaan
7. Pembiayaan
8. Sarana dan Prasarana
Input dan kirim data PMP yang terintegrasi dengan DAPODIK Sekolah
Disdik Kabupaten/Kota
-    Report PMP
-    Pemanfaat Pemetaan Mutu untuk Program
LPMP 
-    Sosialisasi dan Bimtek sistem PMP
-    Admin Sistem prov
-    Analisis dan laporan
Kemdikbud
-    Pembangunan sistem app PMP
-    Dasar kebijakan program berbasis analisis PMP
Aplikasi Web Portal PMP:
1.    Administrator Kementerian
2.    LPMP (Admin Provinsi, create user)
3.    Dinas Pendidikan Provinsi (Report)
4.    Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (Report)
5.    Direktorat Teknis (Report)
6.    Publik (Report)
Aplikasi SIM Instrumen PMP (terkoneksi Dapodik)
1.    Sekolah (Kepsek)
2.    Pengawas
3.    PTK
4.    Peserta Didik

Wednesday, August 10, 2016


Thursday, August 4, 2016


Disaat memberikan atau menyampaikan pembelajaran memang tidak semudah yang di bayangkan , di mana banyak tantangan yang harus di hadapi salah satunya menjaga kondisi kelas tetap tenang dan kondusif serta siswa tetap memperhatikan pelajaran yang sedang disamapikan . 
Seorang pendidik ketika mengajar di dalam kelas tentu kerap menemui kendala. Salah satu kendala yang sering dijumpai ialah siswa yang ribut. Mereka tak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru di depan. Mereka sibuk sendiri. 

Biasanya mereka berbicara dengan teman yang ada di kanan dan kiri. Biasanya pula mereka bermain suatu permainan. Untuk itu, seorang pendidik perlu menguasai teknik penanganan siswa yang ribut. Berikut ini beberapa hal yang dapat penulis sarankan. Semoga tulisan ini dapat memberi masukan kepada pembaca yang budiman untuk mengatasi anak yang gaduh.

Berikut merupakan cara Efektif Atasi Siswa Ribut di Dalam Kelas Saat Sedang Proses Pembelajaran :

1. Minta mereka menyimpan mainan yang tak berhubungan dengan materi pembelajaran di dalam tas. Lalu, minta mereka menyiapkan buku pelajaran.

2. Pada awal pembelajaran, berikanlah games menarik kepada anak didik. Misalnya : bertepuk tangan, tebak-tebakan, bernyanyi bersama, bercerita, kuis berhadiah dll.

3. Buatlah materi pembelajaran yang menarik bagi anak. Buatlah suasana yang menggembirakan siswa saat menerima pelajaran. Jangan tegang saat mengajar. Gunakan intonasi suara yang menarik perhatian.

4. Selipkan humor dikala mengajar. Dapat pula permainan tepuk, halo hai, dongeng, sulap dll.

5.Jika siswa masih saja ribut maka cobalah perhatikan apa yang sedang mereka bicarakan. Lalu, masuklah dalam pembicaraan itu. Namun, sebentar saja.

6.Lalu, hubungkan apa yang siswa perbincangkan dengan materi yang anda ajarkan kepada mereka.

7. Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak). Misalnya : jika ‘Iwan’ mempehatikan pelajaran berhitung ini maka ‘Iwan’ dapat berjualan sendiri di toko milik ibu Iwan”.

8. Sering- seringlah mengatakan bahwa ‘Iwan’ adalah anak yang tenang, cerdas, dan rajin.

9.Hindari kata-kata JANGAN. Misalnya : jangan ribut, jangan nakal, jangan bertengkar. Yang mereka lakukukan malah sebaliknya. Gunakanlah kata-kata lain yang maksudnya sama, misalnya : “bapak/ibu lebih senang jika ‘Iwan’ tenang” atau “Anak yang baik/soleh adalah anak yang tenang di dalam kelas”.

10. Beri pujian dan hadiah kepada anak yang tenang. Secara tidak langsung anak lain yang ribut juga akan tenang karena ingin mendadapat hadiah.

11. Hindari mengendalikan kelas dengan cara marah-marah, membentak murid, memukul papan tulis dan berteriak. Itu semua hanya menimbulkan ketegangan dan ketakutan yang tidak baik untuk suasana belajar.

12. Evaluasi hal-hal berikut ini : metode yang digunakan tidak tepat, materi yang terlalu sulit, komunikasi yang cenderung monoton, tidak menginspirasi, atau karena guru tak menggunakan media pembelajaran yang sesuai.

13. Berikan konsekuensi atas sebuah kesalahan. Misalnya jika ada anak yang ribut maka minta mereka menghafal pelajaran sambil berdiri di depan kelas. Beri hukuman yang mendidik. Jangan hukum mereka secara fisik.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba untuk bapak ibu guru semoga berhasil dengan 13 metode di atas dalam menanggulangi keributan siswa di dalam kelas .

Tuesday, August 2, 2016


Pada aplikasi Dapodik V.2016 yang sangat penting pula cara pengisian/input Jumlah Jam Mengajar (JJM) pembelajaran untuk SD pada Kurikulum KTSP maupun Kurikulum 2013 dalam validasi yang benar, Pembelajaran mencatat semua pembagian tugas mengajar guru pada masing-masing rombel. Pemetaan PTK pada data pembelajaran harus sesuai dengan SK Pembagian Beban Jam Mengajar yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah agar tidak terjadi tumpang tindih data jam mengajar PTK.

a. Pembelajaran SD KTSP
Kelas Rendah
Kelas 1 : 26 Jam
Kelas 2 : 27 Jam
Kelas 3 : 28 Jam
Kelas Tinggi Total (32 Jam)
Guru Kelas mengajar 25 Jam :
PKn (2 jam)
Bahasa Indonesia (5 jam)
Matematika (5 jam)
Ilmu Pengetahuan Alam (4 jam)
Ilmu Pengetahuan Sosial (3 jam)
Seni Budaya dan Keterampilan (4 jam)
Muatan Lokal (2 jam)
Guru Agama (3 Jam)
Guru PJOK (4 Jam)

Diperbolehkan Menambahkan 4 Jam pelajaran apa saja sesuai kebutuhan peserta didik. Karena Kepala Sekolah harus mengajar 6 jam, maka Kepala Sekolah bisa memanfaatkan 4 jam wajib tambahan tanpa mengurangi JJM Guru Kelas.

b. Pembelajaran SD K13
Kelas rendah (30-34 jam)
Kelas Tinggi (36 jam)
Agama : 4 Jam
PKn : 6 Jam
Bahasa Indonesia : 10 jam
Matematika : 6 Jam
Seni, Budaya dan Keterampilan (termasuk Mulok) : 6 Jam
PJOK (termasuk mulok) : 4 jam
Pembagian Jam Mengajar
Guru Agama : 4 Jam
PJOK : 4 Jam
Guru Kelas : 24 – 28 Jam (semua pelajaran secara tematik kecuali PJOK dan Agama)
 
Jika Muatan Lokal diajar oleh Guru tersendiri, maka dapat mengambil tambahan 2 Jam (khusus Muatan Lokal)

Kesalahan Fatal
Mata pelajaran Wajib yang JJM Totalnya melebih standar kurikulum maka akan menjadi Tidak Normal

Contoh :
Team Teaching : Guru Kelas menjadi tidak normal
2 guru PJOK Masing masing 3 Jam (Total 6 jam) : PJOK menjadi tidak Normal karena JJM Kurikulum PJOK : 4 Jam
Ketidaknormalan suatu mapel tidak mempengaruhi mapel lain.

Mata pelajaran Wajib Tambahan jika melebihi 4 jam maka keseluruhan JJM Tambahan menjadi tidak normal.

Contoh Jam Wajib Tambahan :
Guru Kelas menambahkan 2 Jam
Muatan Lokal Bahasa Daerah menambahkan 2 Jam
Muatan Lokal Potensi Daerah menambahkan 2 Jam

Untuk Mata pelajaran Agama dapat diisikan semua Agama yang diajarkan pada kelas ybs, tidak akan mempengaruhi kenormalan jjm rombel.

Monday, August 1, 2016


Untuk meningkatkan penyelenggaraan pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan perlu dilakukan upaya pencegahan, penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan sekolah, SK Tim Pencegahan Tindak Kekerasan di Sekolah merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan guna mewujudkan sistem organisasi yang terstruktur dan sistematis sebagai wujud komitmen bersama.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan adalah sebagai salah satu dasar untuk membentuk tim pencegahan tindak kekerasan di lingkungan Sekolah.

Dalam pengarsipan dan pelaporan nya  SK Tim Pencegahan Tindak Kekerasan di Sekolah ini wajib di inputkan pada data pokok pendidikan atau dapodik versi 2016. Berikut merupakan contoh SK tim pencegah tidank kekerasan di sekolah DOWNLOAD DISINI

Saturday, July 30, 2016



Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan sekolah (Pelibatan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Seluruh Ekosistem Pendidikan) yang mendasari terbentuk nya Sekolah Aman yang pada implementasinya di sekolah salah satu nya terbentuknya kepengurusan dalam SK Pembentukan Sekolah Aman, yang selama ini belum ada intervensi khusus dari negara terhadap kejadian tindak kekerasan di lingkungan sekolah.

Selama ini memang belum ada regulasi secara khusus dan tegas yang mewajibkan negara hadir dalam mengatasi tindak kekerasan di lingkungan sekolah, belum ada kanal pelaporan dan perlindungan khusus bagi anak yang mengalami tindak kekerasan di lingkungan sekolah, Belum ada usaha koordinasi antar pelaku dalam ekosistem pendidikan untuk saling mendukung dalam pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan sekolah.

Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 hadir dalam lingkup:
A. Upaya Penanggulangan terhadap:
1. Tindak kekerasan terhadap siswa
2. Tindak kekerasan yang terjadi di sekolah
3. Tindak kekerasan dalamkegiatan sekolah yang di luar sekolah
4. Tawuran antar pelajar
B. Sanksi
C. Upaya Pencegahan oleh Sekolah, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah

Penanggulangan
Baik di sekolah maupun dalam kegiatan luar yang dilakukan oleh sekolah pelibatan dalam fungsi sebagai berikut;

a. Sekolah
Melaporkan kepada orang tua/wali siswa setiap terjadi kekerasan, serta
melapor kepada dinas pendidikan dan aparat penegak hukumdalamhal
yang mengakibatkan luka fisik berat/cacat/kematian;
• Melakukan identifikasi fakta kejadian dan menindaklanjuti kasus secara
proporsional sesuai tingkat kekerasan;
• Menjamin hak siswa tetap mendapatkan pendidikan.
• Memfasilitasi siswa mendapatkan perlindungan hukumatau pemulihan.

b. Pemerintah Daerah
• Wajib membentuk tim adhoc penanggulangan yang independen untuk melakukan tindakan awal penanggulangan, juga berkoordinasi dengan aparat penegak hukum. Tim ini melibatkan tokoh masyarakat, pemerhati pendidikan, dan/atau psikolog;
• Wajib memantau dan membantu upaya penanggulangan tindak kekerasan oleh sekolah;
• Menjamin terlaksananya pemberian hak siswa untuk mendapatkan perlindungan hukum, hak pendidikan, dan pemulihan yang dilakukan sekolah.

c. Kemdikbud
• Membentuk timpenanggulangan independen terhadap kasus yang menimbulkan luka berat/cacat       fisik/kematian atau yang menarik perhatian masyarakat
• Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan penanggulangan oleh sekolah dan pemerintah daerah;
• Memastikan sekolah menindaklanjuti hasil pengawasan dan evaluasi.

Contoh Konsepnya bisa di download pada link dibawah ini....

Friday, May 13, 2016

Ujian Praktik Sekolah merupakan bagian dari seluruh rangkaian Ujian Sekolah yang akan digunakan untuk menilai kompetensi peserta didik mengenai suatu mata palajaran yang diujikan secara praktik langsung. Ujian praktik ini juga merupakan rangkaian dari ujian akhir siswa kelas VI yang disikapi secara serius oleh para siswa. Persiapan matang dilakukan untuk menghadapi ujian ini. Bukan hanya ujian nasional maupun ujian sekolah yang menjadi penentu kelulusan siswa. Nilai ujian praktek pun punya andil dalam menambah nilai untuk kelulusan maka tidak boleh dianggap remeh.

Ujian praktek IPA di SDN Inpres Waworada kali ini membahas langsung tentang Tanaman Yang Hemat Air. Seluruh siswa kelas VI sudah mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam praktek ujian sekolah ini, di antaranya adalah ember/pot, polibek atau sejenisnya, pipa yang berukuran 50 cm, pupuk organik ( kotoran hewan ) tali rafia, tanaman tertentu yang hidup sesuai ukuran pot serta tanah yang subur. Persiapan awal dalam melakukan kegiatan ini adalah Mencampur tanah - Pupuk Organik, Menyusun / mengatur media, Menanam Tanaman, Menyiram Tanamdan terakhir merawat tanaman.

Dari hasil analisa guru pembimbing praktek sekaligus pencetus ide dari kegiatan ini yaitu Pak Surdin, S.Pd  " tujuan melakukan kegiatan praktek ini dapat menghemat kebutuhan air akan tanaman-tanaman yang kita tanam terutama dalam menghadapi musim kemarau mendatang". Selain dalam menghemat air, pada percobaan praktek kali ini kita dapat menghemat waktu dalam penyiraman tanaman yang kita tanam dalam pot, seperti kiranya pemberian air yang biasa diberikan setiap hari ternyata dengan melakukan hal ini kita dapat menyitram tanaman kita seminggu sekali bahkan dua minggu sekali.

Berikut merupakan foto tahap awal kegiatan sampai dengan tahap penilaian ujian praktek ujian sekolah :
















































DAPODIKDASMEN

LAPOR DANA BOS

CEK NISN

RUMAH BELAJAR

PADAMU NEGERI

GET UPDATE VIA EMAIL
Berlangganan artikel via email!

OPS SDN INPRES WAWORADA

POSTINGAN LAINNYA